Selasa, 06 November 2012

Myometritris


MYOMETRITIS

Posted by
Fitri Rahayu, Sri Miatun, Salsabil Zatil Alwan

A.      Pengertian
Myometritis/Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus setlah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis.

B.       Klasifikasi
1.      Metritis Akut
Metritis akut biasanya terdapat pada abortus septik atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas yaitu merupakan lanjutan dari endometriosis. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang dapat menimbulkan metritis akut.
Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat tromboflebitis dan kadang – kadang dapat terjadi abses.
2.      Metritis Kronik
      Metritis Kronik adalah diagnosa yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus yang lebih besar dari biasanya, sakit pinggang dan leukore. Akan tetapi pembesaran uterus pada multipara umumnya disebabkan oleh penambahan jaringan ikat akibat kehamilan, sedang gejala–gejala yang lain mungkin mempunyai sebab lain.
Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi:
a.       Abses
b.      Peritonitis
c.       Syok septik
d.      Dispareunia
e.       Trombosis vena yang dalam
f.       Emboli
g.      Infeksi pelvik yang menahun
h.      Penyumbatan tuba dan infertilitas.

C.      Faktor Presdiposisi
1.      Infeksi abortus dan partus
2.      Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim
3.      Infeksi post curettage

D.      Patofisiologi
            Pada postpartum dan pasca abortus sering terdapat luka-luka pada servik uteri, seperti luka dinding uterus bekas tempat implantasi plasenta, yang merupakan port de entry bagi kuman-kuman patogen. Selain itu, alat-alat yang digunakan pada abortus dan partus tidak steril sehingga dapat membawa kuman masuk ke dalam uterus.

E.       Tanda dan Gejala
Gejala metritis sama dengan gejala yang muncul pada Endometritis:
1.         Demam
2.         Nyeri perut bawah, keluar lochea berbau / purulent
3.         Perdarahan vaginal
4.         Sakit pinggang
5.         Nyeri tekan uterus

F.       Diagnosa
Pada metritis diagnosa hanya dapat dibuat secara Patologi Anatomis

G.      Komplikasi
Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitar seperti :
a.         Parametritis ( infeksi sekitar rahim )
b.         Salpingitis ( infeksi saluran otot )
c.         Ooforitis ( infeksi indung telur )
d.        Pembentukan nanah sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur

H.      Penanganan
Terapi miometritis:
1.         Antibiotika spektrum luas
a.       Ampisilin 2 g iv / 6 jam
b.      Gentamisin 5 mg kg / BB
c.       Metronidasol 500 mg iv / 8 jam
2.         Profilaksi Antitetanus
3.         Evakuasi sisa hasil konsepsi


I.         Manajemen
1.      Antibiotik kombinasi
2.      Transfusi jika diperlukan

Sumber:
Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


SOAL - SOAL

1.        Infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu adalah…
a.         Endometritis
b.         Metritis
c.         Cerviksitis
d.        Peritonitis
e.         Adnexitis
2.        Diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea adalah…
a.         Metritis akuta
b.         Metritis kronik
c.         Myometritis
d.        Endometritis
e.         Parametritis
3.        Dibawah ini yang bukan merupakan gejala metritis ialah…
a.         Demam
b.         Keluar darah
c.         Keluar lochea yang berbau
d.        Sakit pinggang
e.         Nyeri abdomen
4.        Terapi  antibiotic spectrum luas yang tepat pada penderita miometritis ialah…
a.         Amoxicillin 500mg/8jam, ampisilin 1 g iv/6jam, gentamicin 2mg kgbb
b.         Ampisilin  2g iv/6 jam, gentamisin 5 mg kgbb, metronidazole 500mg iv/8 jam
c.         Ampisilin 2g iv/8 jam, gentamisin 5 mg kgbb, metronidazole 250 mg iv /6jam
d.        Ampisilin 2g iv/6jam, amoxicillin 500 mg/8jam, metronidazole 500 mg iv/ 6jam
e.         Gentamisin 2 mg kgbb, amoxicillin 500 mg/8jam, metronidazole 500mg iv/8jam
5.        Pada metritis kronik bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi,kecuali…
a.         Abses pelvic
b.         Adnexitis kronisa
c.         Peritonitis
d.        Syok septic
e.         Thrombosis vena yang dalam


11 komentar:

  1. afwan tanya yah : bagaimanakah proses terjadinya Trombosis vena yang dalam dan Emboli pada penyakit metritis atau myometritis ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyya kami mencba menjawab
      trombosis vena dalam adl suatu pmbentukan bekuan darah (trombus) pd vena dlm. peradangan yg trjdi disekitar trombus, disertai dg perlengketan trombus trhdp dinding vena yg lama kelamaan trlepas dan mnjadi embolus. trombus trjdi krn perlambatan dr aliran darah, kelainan dinding pembuluh daarah, atau gangguan pmbekuan darah yg sering dinamakan trias virchow.

      ini jawaban yang dpt kmi berikan,,kl blm memuaskan nnt qt sharing lg

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. mw tany nie
    kenapa Pada penyakit miometrium ini pembengkakannya dapat meluas lewat jalan limfe atau lewat tromboflebitis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kami mencoba menjawab pertanyaannya ya,,,
      karena miometritis itu infeksi uterus yang penyebarannya melalui pembuluh darahndan trombofeblitis itu penjalaran infeksinya melalui vena, dan saluran limfe berhubungan dengan saluran vaskuler. oleh sebab itu, perluasaan mikroorganisme penyebab infeksi pd miometrium itu melewati trombofeblitis karena penyebarannya sama2 mllui aliran darah

      kurang lebihnya menurut kami seperti itu,,

      Hapus
    2. jika demikian
      mungkinkah penyebaran infeksi miometritis ini menyebar ke seluruh tubuh karena kita ketahui didalam tubuh kita terdiri dari banyak pembuluh darah vena...

      Hapus
    3. disini sya mncba untuk mnambahkan sdikit
      miometritis seringnya terjadi pada ibu postpartum atau pasca abortus dikarenakan adanya luka bekas plasenta yg dpt disebabkan alat2 yg msk kedlm uterus tsb kurang steril/pencegahan infeksinya kurang diperhatikan,,nah dr luka itu kuman2 patogen masuk mllui aliran darah kedlm uterus, yg kmudian uterus merespon adanya kuman yg msuk dg cara melakukan peradangan/trombosis, trombosis itu pmbekuan darah pd vena, peradangan itu awalnya dilakukan untuk mencegah/menghalangi perjalanan kuman/mikroorganisme. namun jika daya tahan tubuh ibu kurang atau lemah, trombus (bekuan darah) dpt mnjdi nanah/abses.

      Hapus
  4. kemungkinan untuk menyebar keseluruh tubuh ada, jika miometritis tdk sgera di lakukan pengobatan, shingga miometritis akn semakin meluas. ttapi mikroorganisme penyebab infeksi itu akn menggrogoti organ yang lainnya,,tapi itu berarti bkn miometritis lagi namanya,,,

    itu jawaban yang dapat kami berikan,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah
      itu berarti ganas banget donk penyakitnya...
      mungkin ya waktu tau itu miometritis langsung dilakukan histerektomi aj???

      Hapus
    2. mnrut kami bisa dibilang ganas atau tidak itu tergantung dari seberapa parah infeksi tersebut. jika semakin dini infeksi tersebut diketahui dan diobati maka tidak perlu dilakukan histerektomi. namun jika hal tersebut dibiarkan dan tidak dilakukan pengobatan maka infeksi ini dapat menyebar ke bagian yang lain, misalnaya setelah lapisan miometrium menyebar ke lapisan parametrium. jika hal ini msh blm dilakukan pengobatan infeksi tsb dpt mnjalar ke lapisan slnjutnya dan bahkan dapt mnyebar ke organ2 tubuh lainnya.
      demikian jwban yg dpt kami brikan

      Hapus
  5. afwan maw bertanya nii....
    Metritis Kronik adalah diagnosa yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia..kenapa bisa terjadi demikian?

    BalasHapus