Selasa, 06 November 2012

Kelainan pada Ovarium


Kelainan Pada ovarium
Posted By
Emi Rosilah & Nur Afifah

A.  Pengertian
         Kelainan pada ovarium merupakan manifestasi penyimpangan pertumbuhan dan pembentukan organ tubuh. Penyebab kelianan pada ovarium tidak diketahui dengan pasti, tetapi dapat diduga karena penyimpangan kromosom, pnegaruh hormaonal, lingkuran endometrium yang kurang subur, kelainan metabolism, pengaruh obat teratogenik, dan infeksi khususnya infeksi virus.

B.  Jenis-jenis
   1. Salpingitis akut
a.  Pengertian
Salpingitis adalah inflamasi pada tuba fallopi (Medikal Disabiliti Advisor). Saat terjadi inflamasi, sekresi berlebih beserta pus terkumpul dalam tuba. Infeksi biasanya berasal dari organisme asal vagina itu sendiri yang kemudian naik ke tuba.

b.  Etiologi
Paling sering disebabkan oleh gonococuc, disamping itu oleh staphylococ dan bakteri TBC
Infeksi dapat terjadi sebagai berikut :
 1)        Naik dari kavum uteri
2)        Menjalar dari alat yang berdekatan seperti dari apendik yang meradang,
Haematogen terutama salpingitis tuberkulosa .

c.   Gejala-gejala
1)     Demam tinggi dan menggigil pasien sakit keras
2)    Nyeri perut dibagian bawah kanan dan kiri terutama kalau ditekan
3)    Mual dan muntah, jadi ada gejala abdomen akut karena terjadi perangsangan peritoneum.
4)    VT: nyeri kalau portio digoyangkan, nyeri uterus kiri dan kanan, kadang-kadanga ada penebalan dari tuba. Tuba yang sehat tidak dapat  diraba.

d.  Patofisiologi
Infeksi dapat menyebar ke bagian lain lewat kelenjar limfe. Organisme penyebab infeksi ini diperkirakan mencapai tuba falopii dan ovarium yang sebelumnya sudah cidera tersebut lewat cairan limfe atau darah. Pada salah satu dari dua kasus tubo-ovarium yang menjadi komplikasi dalam pertengahan kehamilan dan dirawat di RS dilakukan histerektomi di samping salpingo-ooforektomi bilateral. Pasien yang menderita salpingitis periodik akan timbul kerusakan tuba yang irreversible sehingga menyebabkan hidrosalping, piosalping atau abses tubo ovarium. Waktu yang terbaik untuk pembedahan adalah saat proses inflamasi menghilang secara maksimal diantara rekurensi. Pasien dapat disembuhkan setelah menjalani proses kesembuhan pasca bedah yang sangat rumit. Walaupun terjadi perlekatan yang luas dalam rongga panggul akibat infeksi pelvis sebelumnya, pasien biasanya tidak mengalami efek yang berarti selama kehamilannya.

           2. Adnexitis
a. Pengertian
Adnexitis adalah infeksi / radang pada adneksa rahim. Adneksa adalah jaringan yang berada di sekitar rahim. Ini termasuk tuba fallopi dan ovarium alias indung telur, tempat dimana sel telur diproduksi. Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut adnexitis adalah PID (Pelvic Inflammatory Disease), salpingitis parametritis atau salpingo-oophoritis.

b. Etiologi
Peradangan pada adneksa rahim hamper 90 persen disebabkan oleh infeksi beberapa organisme, biasanya adalah Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis. Organisme ini naik ke rahim, tuba fallopi, atau ovarium sebagai akibat dari hubungan seksual, melahirkan, masa nifas, pemasangan IUD (alat KB), aborsi, kerokan, laparatomi dan perluasan radang dari alat yang letaknya tidak jauh seperti appendiks. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena adnexitis antara lain:
1)      Melakukan aktifitas seks tanpa menggunakan kondom
2)      Ganti-ganti pasangan seks
3)      Pasangan seksnya menderita infeksi Chlamidia ataupun gonorrhea (kencing nanah)
4)      Sebelumnya sudah pernah terkena pelvic inflammatory disease
5)      Dengan demikian penyakit ini termasuk penyakit yang ditularkan melalui aktifitas seksual. Meskipun tidak tertutup kemungkinan penderitanya terinfeksi lewat cara lain.

c. Gejala-gejala
1)    Anamnesis telah menderita adnexitis akut
2)   Nyeri di perut bagian bawah
3)   Dysmenorrhoe
4)   Menorrhagi
5)   Infertilitas

d.    Patofisiologi dari penyakit Adnexitis
Organisme Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis naik ke rahim, tuba fallopi, atau ovarium sebagai akibat dari hubungan seksual, melahirkan, masa nifas, pemasangan IUD (alat KB), aborsi, laparatomi dan perluasan radang dari alat yang letaknya tidak jauh seperti appendiks. Sehingga menyebabkan infeksi atau radang pada adneksa rahim. Adneksa adalah jaringan yang berada di sekitar rahim. Ini termasuk tuba fallopi dan ovarium alias indung telur, tempat dimana sel telur diproduksi.

e.    Diagnosa  
      Dengan toucher dapat teraba adnex tumor. Adnex tumor ini dapat berupa pyosalpinx atau hydrosalpinx. Karena perisalpingitis dapat terjadi perlekatan dengan alat-alat sekitarnya. LED meninggi dan biasanya ada leko disebut salpingitis isthmica nodosa dimana proses radang hanya nampak pada pars isthmica berupa tonjolan kecil yang dapat menyerupai myoma. Adnexitis pada seorang virgo harus menimbulkan kecurigaan pada adnexitis tuberculosa.

f.    Terapi :
1)    Antibiotika dan istirahat
2)   UKG
3)   Kalau tidak ada perbaikan dipertimbangkan terapi operatif.

       3.Tumor Ovarium
a.  Pengertian
Tumor ovarium adalah kista yang permukaannya rata dan halus biasanya bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar ( Arif Mansjoer ). Tumor ovarium adalah kista ada yang bersifat neoplastik dan non neoplastik (sarwono)
Tumor ovarium adalah pertimbuhan jinak yang berkembang dari sel-sel otot polos. kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pad indung telur yang dibungkus oleh semacam semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium.

b.  Etiologi
Belum diketahui secara pasti akan tetapi ada faktor yang menyebabkan tumor ovarium :
1)    Faktor genetic
2)   Wanita yan menderita kangker payudara
3)   Riwayat kanker kolon
4)   Gangguan hormonal
5)   Diet tinggi lemak 
6)   Merokok
7)   Minum alkohol
8)   Sosial ekonomi yang rendah

c.   Gejala
Letak tumor yan tersembunyi dalam rongga perut dan sangat berbahaya dapat menjadi besar tanpa disadari oleh penderita. Pertumbuhan primer diikutioleh infiltrasi kejaringan sekitar yang menyebabkan berbagai keluhan samar-samar:
1)    Rasa nyeri pada perut bagian bawah dan panggul
2)   Makan sedikit terasa cepat kenyang
3)   Sering kembung
4)   Nyeri sanggama
5)   Nafsu makan menurun
6)   Rasa penuh pada perut bagian bawah
7)   Gangguan miksi karena adanya tekanan pada kandung kemih dna juga tekanan pada dubur
8)   Gangguan menstruasi 

d.  Manajemen
Di awal kehamilan ovarium akan membesar, mengakibatkan suspeksi pada neoplasma. Ovarium berkurang 6 cm dari biasanya dan dari bentuk corpus lotium. Thornton and Wells (1987) melaporkan dari hasil USG pendekatan konservatif pada manajemen gangguan ovarium dapat berdasarkan pada karakteristik USG. Mereka merekomendasikan penelitian pada kehamilan diameternya meningkat 10 cm karena meningkatnya bahaya pada kanker dan membesarnya sel-sel pembesaran sel 5 cm atau kurang dapat dikesampingkan sendiri pembesaran sel harus diketahui jika memiliki pendekatan pada pembesaran sel sederhana. Whiccer dan rekan kerja perhatian karena setengah dari 41 wanita dengan pembesaran sel sederhana memiliki neoplasma.

        4.Dismenore
a.    Pengertian
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.
Dismenore terdiri atas 2 tipe yang berbeda yaitu primer dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri pada daerah pelvis (panggul) yang terjadi selama haid akibat prostaglandin yang dihasilkan secara alamiah. Seringkali terdapat pada usia remaja yang baru mulai mengalami siklus haid. Pada banyak kasus, umumnya nyeri haid akan berkurang dengan bertambahnya usia. Selain itu nyeri haid juga dapat berkurang pada wanita yang telah melahirkan anak. Namun pada beberapa wanita nyeri yang terjadi dapat berlangsung terus dan menetap selama periode haidnya.
Sementara dismenore sekunder adalah nyeri yang terjadi diluar siklus haid dan bukan akibat prostaglandin alamiah. Terjadinya biasanya pada usia yang lebih lanjut dibandingkan dengan dismenore primer dan nyeri pada tipe ini seringkali berlangsung lebih lama dibandingkan dengan kram normal pada umumnya. Sebagai contoh, nyeri pada dismenore sekunder dapat timbul jauh sebelum periode haid dimulai, nyeri dapat bertambah hebat selama periode haid dan tidak menghilang setelah periode haid berakhir.

b.   Penyebab
Selama periode haid, uterus (rahim) mengalami kontraksi. Kadangkala pada saat uterus berkontraksi, penderita merasakan nyeri kram. Otot-otot pada uterus akan berkontraksi pada saat prostaglandin dihasilkan. Prostaglandin adalah zat kimia yang dihasilkan oleh dinding uterus. Sesaat sebelum terjadinya haid, kadar prostaglandin akan meningkat dan pada saat awal terjadinya haid, prostaglandin berada dalam kadar yang tinggi. Pada saat mulai terjadi haid maka kadar prostaglandin kemudian akan menurun. Hal inilah yang menyebabkan nyeri haid cenderung dirasakan berkurang setelah beberapa hari pertama terjadi haid.
Dua penyebab paling umum dari dismenore sekunder adalah endometriosis dan fibroid. Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan dinding uterus terdapat di luar uterus, misalnya di ovarium atau tuba falopi. Jaringan tersebut akan memberikan respon terhadap adanya perubahan hormonal setiap bulannya sehingga dapat luruh dan juga menyebabkan terjadinya perdarahan. Perdarahan yang terjadi dapat menyebabkan rasa nyeri, terutama sesaat sebelum, selama, dan setelah periode haid. Sementara fibroid adalah suatu tumor jaringan otot atau pertumbuhan jaringan yang terjadi di luar, di dalam, atau pada dinding uterus. Tumor jenis ini bukanlah kanker, namun dapat menyebabkan nyeri dan terjadinya perdarahan haid yang banyak.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid, adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam perut, dan pemakaian IUD. (Sarwono Prawirohardjo,2010.Ilmu Kebidanan Dan Kandungan.PenerbiT ECG.)

c.    Faktor Risiko
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:
1)        rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)
2)        kurang berolah raga
3)        stres psikis atau stres sosial.

d.    Gejala dan Tanda
Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

e.    Penatalaksanaan
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.
Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.
Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:
·        Berolahraga, olahraga beberapa kali seminggu dapat membuat penderita merasa lebih baik. Olahraga yang dapat dilakukan antara lain jalan, jogging, bersepeda, atau berenang, yang membantu dihasilkannya zat-zat kimia yang dapat menghambat nyeri.
·         Pemanasan, mandi dengan air hangat atau memanaskan daerah perut dengan botol atau kantung berisi air hangat dapat mengurangi rasa nyeri.
·         Tidur, tidur yang cukup sebelum dan selama periode haid dapat membantu penderita untuk lebih mampu menanggulangi rasa tidak nyaman.
·         Hubungan seksual, orgasme dapat meredakan kram yang terjadi pada beberapa wanita.
·         Relaksasi, dapat berupa meditasi atau latihan yoga karena teknik-teknik yang digunakan dalam relaksasi dapat membantu penderita lebih mampu mengatasi rasa nyeri. (American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) Mei 2011)
Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi.
Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur. Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroksiprogesteron.
Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi).
Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.

        5. Menorrhagia
a.  Pengertian
Menorrhagia adalah istilah untuk perdarahan menstruasi yang berlebihan yaitu kehilangan lebih dari 80ml selama periode menstruasi. Studi populasi menunjukkan bahwa kehilangan darah menstruasi yang normal adalah 30-40 ml.
Kondisi yang berkaitan yang mungkin tumpang tindih dengan menorrhagia meliputi:
1)        Metrorrhagia – aliran yang tidak teratur atau sering, nonsiklik
2)        Menometrorrhagia – sering, berlebihan, aliran tidak teratur (menorrhagia ditambah metrorrhagia)
3)        Polymenorrhea – aliran sering, siklus 21 hari atau kurang
4)        Intermenstrual perdarahan – Perdarahan menstruasi yang teratur antara
5)        Rahim disfungsional pendarahan (DUB) – perdarahan endometrium abnormal menyebabkan hormon dan terkait dengan anovulasi

b.  Gejala
Tanda dan gejala menorrhagia antara lain:
1)        Aliran darah menstruasi membasahi  satu atau lebih pembalut setiap jam untuk beberapa jam secara berturut-turut.
2)        Membutuhkan pembalut yang berlapis untuk mengontrol aliran darah yang keluar.
3)        Perlu mengganti pembalut secara sering pada saat malam hari.
4)        Periode menstruasi berhenti dalam waktu lebih dari tujuh hari.
5)        Terdapat gumpalan darah.
6)        Mempengaruhi aktifitas rutin sehari-hari.
7)        Kelelahan, lemah atau napas pendek (gejala anemia)

c.   Penyebab Menorrhagia
Penyebab Menorrhagia dapat diuraikan sebagai (1-4):
1)    Dalam kebanyakan kasus (40-60%) penyebab Menorrhagia tidak diketahui. Ini disebut perdarahan disfungsional dan mempengaruhi empat sampai enam dari sepuluh kasus.
Pasien ini memiliki normal indung telur, rahim dan hormon tingkat. Ovarium mereka melepaskan telur secara teratur dan biasanya (sebuah proses yang disebut ovulasi) dan periode teratur.
DUB umumnya terjadi pada awal haid di masa remaja dan mendekati menopause. Beberapa peneliti percaya bahwa ini bisa disebabkan oleh bahan kimia yang disebut prostaglandin. Endometrium lebih sensitif terhadap prostaglandin dan melebarkan pembuluh darah rahim menuju pendarahan yang berlebihan.
2)   Endometriosis adalah penyebab lain untuk perdarahan berat.
3)   Infeksi dari pelvis. Infeksi chlamydial dapat menyebabkan Menorrhagia.
4)   Kondisi medis seperti pendarahan atau pembekuan gangguan darah dapat menyebabkan Menorrhagia. Pada pasien tersebut ada kekurangan enzim dan agen yang menyebabkan darah menggumpal setelah pendarahan episode atau luka atau cedera. Hal ini menyebabkan pendarahan yang berlebihan. Pendarahan gangguan adalah penyebab umum Menorrhagia.
5)   Medis gangguan jantung, ginjal, hati atau tiroid juga dapat menyebabkan Menorrhagia.
6)   Gangguan hormon dapat juga menyebabkan perdarahan berat. Perempuan yang tidak berovulasi secara teratur (misalnya mereka yang menderita dari polikistik Ovarium syndrome) dan orang-orang dengan tiroid kurang aktif mungkin menderita dari Menorrhagia.
7)   Penyebab umum perdarahan haid berat adalah pertumbuhan jaringan dalam rahim. Ini biasanya non-kanker atau jinak. Jenis pertumbuhan jinak yang dapat menyebabkan perdarahan berat :
a)    Myomas atau fibroid uterus yang pertumbuhan dalam lapisan otot rahim.
b)   Polip atau kecil, lembut out-pouching jaringan endometrium melapisi dinding bagian dalam rahim.
c)    Pendarahan juga dapat terjadi karena ganas atau kanker pertumbuhan dalam rahim atau leher rahim (mulut rahim).
8)   Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi intra-Uterin (IUCD yang terlupakan, atau kumparan) mungkin mengeluh Menorrhagia. Perangkat baru yang juga melepaskan hormon yang disebut sistem intra-Uterin (IUS) namun dapat membantu mengobati berat priods.
9)   Beberapa obat dapat menyebabkan perdarahan berat. Ini termasuk Warfarin, Aspirin dan kanker obat kemoterapi. Obat-obatan dua mengakibatkan kekurangan dalam mekanisme pembekuan darah dan menyebabkan perdarahan haid berat. (http://www.news-medical.net/health/Causes-of-Menorrhagia-(Indonesian).aspx)

d.  Perawatan
1)    Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID)
Perempuan dengan Menorrhagia terutama dengan kram manfaat dari obat-obatan anti-inflamasi Non-Steroid (NSAID) atau obat penghilang rasa sakit.
Ini kadang-kadang mengurangi pendarahan. Ini termasuk Mefenamic asam, Naproxen dan Ibuprofen.
2)   Melepaskan hormon intrauterine perangkat (Intra-Uterine IUDs)
Kebanyakan wanita mendapat manfaat dengan melepaskan hormon intrauterine perangkat (Intra-Uterine IUDs).
Sistem intra-Uterin levonorgestrel (LNG-IUS) merupakan salah satu perangkat tersebut. Perangkat ini dimasukkan ke dalam rahim dan akan disimpan di dalam untuk hampir lima tahun.
Efek samping dari LNG IUS yang tidak teratur pendarahan selama enam bulan atau lebih, payudara kelembutan, kecenderungan untuk jerawat, sakit kepala dan tidak ada periode pada semua dll.
LNG IUS mengurangi kehilangan darah 71-96% di sebagian besar wanita dan pengobatan pilihan pertama untuk perempuan dengan Menorrhagia.
3)   Pil kontrasepsi oral
Beberapa wanita mungkin perlu pil kontrasepsi oral. Ini berisi estrogen dan progesteron.
Komponen progesteron terutama membantu mengurangi pendarahan.
Pada wanita dengan gangguan hormon seperti ovarium polikistik atau dengan kurangnya pelepasan telur dari indung telur (anovulatory siklus) OCP mungkin dapat bermanfaat.
Beberapa wanita mungkin perlu hanya progesteron. Norethistrone mungkin diresepkan untuk wanita-wanita ini.
Umum efek samping dengan progesteron hanya pil meliputi berat badan, berat badan, kembung, kelembutan payudara, sakit kepala dan kecenderungan untuk jerawat.
4)   Asam Tranexamic
Tranexamic asam dapat digunakan pada wanita dengan berat perdarahan haid. Hal ini memungkinkan pembekuan darah dan mengurangi kecenderungan pendarahan. Efek sementara dan kurang dari IUD melepaskan hormon.
5)   Gonadotropin - dilepaskan hormon agonists
Gonadotropin - dilepaskan hormon agonists digunakan secara jangka pendek untuk mengurangi aliran darah. Mereka menghambat pituitari (kelenjar kecil di otak) rilis FSH dan LH. Ini menekan indung telur.
6)   Operasi
Operasi fibroid (myoma) dan polip rahim mungkin menyarankan agar pendarahan yang berlebihan. Penghapusan myoma disebut Miomektomi.
Beberapa wanita dapat menjalani operasi untuk penghapusan endometrium atau lapisan rahim.
Ini disebut Reseksi endometrium. Kadang-kadang endometrium dapat dibakar atau cauterized menggunakan listrik. Ini disebut pengangkatan sebagian endometrium. Ini dapat dilakukan menggunakan sinar laser juga.
Kadang-kadang Roller pisau curette dapat digunakan untuk melakukan ablation. Microwave, panas cairan mengisi balon pilihan terapi lain.
Kadang-kadang wanita mungkin perlu menyelesaikan penghapusan rahim sebagai ukuran untuk menghentikan pendarahan rahim.
7)   Pilihan pengobatan
Pilihan pengobatan penting. Banyak pasien dapat juga memilih untuk terapi spesifik tidak.
Pasien menasihati mengenai efektivitas relatif perawatan, kemungkinan efek samping, kebutuhan kontrasepsi, kemungkinan efek pada kesuburan dll.
Terapi secara khusus bertujuan menghentikan pendarahan, mencegah dan memperbaiki anemia dan meningkatkan kualitas hidup sehari-hari perempuan.
8)   Terapi alternatif
Dalam banyak kasus ada kondisi-kondisi tidak ada dasar untuk menjelaskan Menorrhagia. Yoga dan relaksasi teknik dapat membantu wanita-wanita ini. Latihan teratur juga membantu beberapa wanita.

Soal : Kelainan Pada Ovarium

Ny. Murni datang ke BPS dengan keluhan demam tinggi dan menggigil, Nyeri perut dibagian bawah kanan dan kiri terutama kalau ditekan, dari hasil pemeriksaan VT didapatkan nyeri portio ketika digoyangkan dan nyeri uterus kiri dan kanan.
1.     Kesimpulan sementara sesuai keadaan Ny.Murni adala
    a. Kehamialn ektopik
    b. Miometritis
    c. Salpingitis akut 
    d. Rupture uterus
   e. Endometritis

2.    Apa saja yang termasuk jenis-jenis dari kelainan pada ovarium ?
    a. Parametritis
b. Adnexsitis
c. Endmetritis
d. Miometritis
e. Kangker servik

3.    Dismenore ada 2 tipe. Yang dimaksud dengan nyeri pada daerah pelvis (panggul) yang terjadi selama haid akibat prostaglandin yang dihasilkan secara alamiah. Seringkali terdapat pada usia remaja yang baru mulai mengalami siklus haid. Pada banyak kasus, umumnya nyeri haid akan berkurang dengan bertambahnya usia. Selain itu nyeri haid juga dapat berkurang pada wanita yang telah melahirkan anak. Namun pada beberapa wanita nyeri yang terjadi dapat berlangsung terus dan menetap selama periode haidnya. Ialah dismenore tipe?
     a. Sekunder
     b. Primer
     c. Lanjut
     d. Kronis
     e. Akut

4.    Perdarahan menstruasi yang berlebihan yaitu kehilangan lebih dari 80ml selama periode menstruasi. Studi populasi menunjukkan bahwa kehilangan darah menstruasi yang normal adalah 30-40 ml.
Dari pernyataan diatas ialah pengertian dari?
a. Dimenore
b. Amenore
c. Polimenore 
d.Oligomenore
e. Menorrargi

5.    Gejala-gejala
   1) Rasa nyeri pada perut bagian bawah dan panggul
2) Makan sedikit terasa cepat kenyang
3) Sering kembung
4) Nyeri sanggama
Diantara gejala-gejala tumor ovarium diatas yang benar ialah?

15 komentar:

  1. Pada Diagnosis Adneksitis ada pernyataan : "Adneksitis pada seorang Virgo harus menimbulkan kecurigaan adanya Adneksitis Tuberkulosa. Ana kurang mengetahui maksud "pada seorang Virgo". Mohon dijelaskaan,ya......?
    Pertanyaan kedua, pada Terapi Adneksitis disebutkan ada UKG, mohon dijelaskan jenis terapi tersebut......

    BalasHapus
    Balasan
    1. ingin menjawab pertanyaan dari bu hani,
      yg dimaksud dgn virgo adalah seorang gadis/perawan dimana wanita tersebut belum pernah melakukan hubungan seksual.
      oleh karena itu mengapa pd kasus adneksitis yg dialami seorang virgo menimbulkan kecurigaan adanya adneksitis tuberkulosa. dikarenakan pd kasus adneksitis tuberkulosa infeksi yg menyerang adalah Infeksi haematogen yang merupakan infeksi pada peredaran darah dan bukan merupakan infeksi asenden yg faktor pencetus adnexitis bergerak ke lapisan atas dan uterus masuk ke tuba falopii. seperti setelah melahirkan, setelah aborsi, gangguan-gangguan uterus misalnya adanya spiral, terkena penyakit PMS.
      sekian jawaban dari saya..

      Hapus
    2. sdri hannie..
      untuk jawaban pertama kurang lebih seperti yg dijawab sdri Ashfi, dan menambahkan sedikit..bahwa terapi adneksitis dengan UKG atau disebut juga ultra korte golf yaitu alat yg digunakan untuk pemanasan daerah panggul. sama halnya seperti laparoskopi yg digunakan untuk melihat rongga perut.
      trimaksi.

      Hapus
  2. Kira-kira bagaimana,ya pathofisiologinya sehingga tumor Ovarium menyebabkan nyeri senggama ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kami akan mencoba mnjawab,
      nyeri senggama merupakan gejala yang masi samar-samar terkadang dapat dirasakn penderitan dan bisa juga tidak dirasakan,dari literatur yg kami dapatkan bisa disimpukan bahwa tumor ovarium tumbuh dan berkembang pada otot-otot polos indung telur yang dapat mengakibatkan pembengkakan pada daerah perut dan diikuti rasa sakit pada daerah pinggul, sedangkan pada saat senggama melibatkan aktifitas pinggul.
      kurang lebih demikian.

      Hapus
    2. ok... jazakillah untuk tmbahan ilmunya,, :)

      Hapus
  3. Pada bagian pengertian Disminore disebutkan bahwa Disminor sekunder adalah disminore yang terjadi diluar siklus haid. Nah...kalau terjadi diluar siklus haid, apakah itu masih disebut dengan disminore ? Lalu bagaimana kita membedakannya dengan nyeri abdomen yang lain, misalnya kolik usus, Appendiksitis, dll ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kami akan mencoba menjawab :
      perlu kmi perjelas lagi, disini dikatakan bahwa disminore sekunder yaitu disminore yg terjadi diluar siklus haid..
      maksudnya seperti pada kasus infeksi, mioma submucosa, polip corpus uteri, endometriosis, retroflexio uteri fixata, gynatresi, stenosis kanalis servikalis, tumor ovarium..dan diperlukan Terapi causal (mencari dan menghilangkan penyebabnya).
      untuk membedakan dg nyeri abdomen yang lain seorang tenaga kesehatan harus benar-benar teliti dalam mendiagnosa setiap penyakit.

      Hapus
    2. kembali pada defini desminore secara umum itu sendiri yaitu "nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi".. sementara pada defini desminore sekunder adalah nyeri yg terjadi diluar siklus haid... nah gmn ni , jd bngung... apakah nyeri diluar siklus haid itu jg disebut desminore????
      mksihh

      Hapus
  4. Intermenstrual perdarahan : "perdarahan menstruasi yang teratur antara" ? Sepertinya susunan kata-katanya harus ditata ulang, yaaaaaaa....? Masih ada juga susunan kata-kata di bagian lain yang membingungkan ana. Gimana kalau ditata ulang....? He..he...afwan,ya.......?

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimaksii untuk masukanya...:)
      insyallah kedepannya akan kami perbaiki lagi..
      jazakillah khoiron...

      Hapus
  5. Untuk terapi Disminore disebutkan pemberian pil kontrasepsi Estrogen+Progesteron dosis rendah. Dosisnya gmn ? Sama kayak minum pil untuk tujuan kontrasepsi (diminum setiap hari satu pil) atau dengan dosis lain ? Trus sampe kapan ? sampe keluhan berhenti kah ? Atau setiap menjelang haid ? Mohon penjelasannya yaaaaaa...........?

    BalasHapus
    Balasan

    1. Beberapa dokter meresepkan pil KB untuk meredakan dismenore, tetapi hal itu tidak dianggap sebagai penggunaan yang tepat. Namun, hal itu dapat menjadi pengobatan yang sesuai bagi wanita yang ingin menggunakan alat KB berupa pil. Pil KB atau pemberian progesteron saja (nortestosteron, medroksi progesteron asetat, didrogesteron) dari hari 5-25 siklus haid 5-10 mg/hari. Pengobatan berlangsung berbulan-bulan. Setelah keluhan nyeri berkurang, progesteron cukup diberikan pada hari ke-16 sampai ke-25 siklus haid.

      Hapus
  6. terimakasih buat artikelnya... sangat bermanfaat sob...

    http://cv-pengobatan.com/pengobatan-alami-radang-panggul/

    BalasHapus